Meningitis atau radang selaput otak adalah penyakit yang bisa
menyebabkan kematian atau kecacatan bagi si pasien. Ternyata penyakit
meningitis ini bisa disebabkan oleh banyak hal, apa saja itu?
"Penyakit ini kalau tidak diobati dengan baik bisa fatal akibatnya yaitu
kematian, kalau diobati ada kemungkinan sembuh tapi bisa menyebabkan
kecacatan," ujar Prof Dr dr Samsuridjal, SpPD-KAI dalam acara seminar
media 'Lindungi Bangsa, Cegah Meningitis' di Hotel Gran Melia, Jakarta.
Prof Samsuridjal menuturkan penyakit ini cukup berat dan biasanya harus
lebih hati-hati karena perjalanan dari penyakit ini terbilang cepat.
Dari data ada anak yang demam masih bisa ketawa-ketawa tiba-tiba 3 hari
kemudian ia sudah tidak sadarkan diri.
"Meningitis ini bisa disebabkan oleh banyak hal misalnya kuman
meningokokus, Hib (Haemophilus influenzae type B) dan TBC, karena kita
juga dapati orang dengan TBC terkena meningitis. Sekarang juga sering
ditemukan orang dengan HIV terkena meningitis," ujar Prof Samsuridjal
selaku Wakil Ketua Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI).
Jika disebabkan oleh kuman meningococcus biasanya karena kuman dari
udara yang masuk ke dalam tenggorokan, lalu ke darah dan bisa mencapai
otak sehingga mengakibatkan radang selaput otak. Penyakit ini bisa
menyebabkan kematian dalam waktu 24-48 jam sejak gejala pertama muncul.
Penyebab dari meningitis ini juga mempengaruhi berapa lama perjalanan
dari penyakit ini. Jika penyebabnya adalah TBC maka perjalanan
penyakitnya panjang, tapi jika disebabkan oleh meningokokus pada bayi
atau anak itu cepat sekali. Biasanya dibutuhkan pemeriksaan khusus untuk
tahu penyebabnya.
Meski begitu Prof Samsuridjal mengungkapkan gejala yang muncul dari
meningitis ini sama yaitu sakit kepala, demam, penurnan kesadaran dan
pada anak biasanya disertai dengan kaku kuduk (kaku di leher).
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah meningitis akibat
kuman meningokokus adalah melalui vaksinasi. Vaksin ini biasanya
diberikan pada orang berisiko tinggi seperti remaja, wisatawan yang
ingin ke daerah endemik, personil militer dan jamaah haji atau umroh.
"Hampir semua meningitis berdampak kecacatan. Selain imunisasi, stamina
juga harus ditingkatkan dengan makan dan minum yang cukup serta
pemberian suplemen," ujar Dr dr Julitasari Sundoro, Komite Penasihat
Ahli Imunisasi Nasional.
Untuk meningitis akibat kuman meningokokus saat ini jarang ditemukan dan
kalau pun ada biasanya diimpor atau berasal dari luar negeri misalnya
jamaah yang baru pulang dari Saudi Arabia. Diharapkan jika pemberian
imunisasi ini disiplin maka bisa mencegah penyakit ini serta orang yang
bersifat sebagai carier.
sumber: detik.com